Headlines News :
Home » » Spanyol Pun Takluk

Spanyol Pun Takluk

Written By Unknown on Senin, 08 Juli 2013 | 16.09

Al-Andalus adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal). Al-Andalus juga sering disebut
Andalusia. Era Islam di Iberia ini dimulai sejak pertempuran Guadalete, ketika pasukan Khilafah Umayyah pimpinan Thariq bin Ziyad mengalahkan orang-orang Visigoth yang menguasai Iberia. Sejak tahun 711 M, Andalusia pun menjadi salah satu negeri Islam di bawah Khilafah Umayyah hingga 1429 M.  




Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau adalah putra suku Ash-Shadaf, suku Barbar, penduduk asli daerah Al-Atlas, Afrika Utara. Afrika Utara ketika itu terdiri atas Maroko, Aljazair, Tunisia, sebagian Libya dan Mauritania, dan dipimpin oleh seorang wali (gubenur), yaitu Musa bin Nushair.  

Spanyol sendiri pada waktu itu dipimpin oleh Raja Roderick, yang dikenal zalim dan kejam. Melihat kezaliman itu, Musa bin Nusair berencana membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyampaikan Islam ke wilayah tersebut. Khalifah al-Walid bin Abdul Malik pun mengizinkannya. Senin, 3 Mei 711 M, Musa bin Nushair mengirim Thariq bin Ziyad dengan membawa 7.000 pasukannya menyeberangi lautan dengan kapal. Sesampai di pantai wilayah Spanyol, ia mengumpulkan pasukannya di sebuah bukit karang yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (baca Arab: “Jabal Thariq”), Bukit Thariq. Lalu ia memerintahkan pasukannya membakar semua armada kapal yang mereka miliki.

Kepada pasukannya, dia menyatakan, “Wahai seluruh pasukan, ke mana lagi kalian akan lari? Di belakang kalian ada laut dan di depan kalian ada musuh. Demi Allah, satu-satunya yang kalian miliki saat ini hanyalah kejujuran dan kesabaran. Hanya itu yang dapat kalian andalkan. Musuh dengan jumlah pasukan yang besar dan persenjataan yang lengkap telah siap menyongsong kalian. Sementara senjata kalian hanyalah pedang… Musuh kalian sudah bertekad bulat akan mempertahankan negeri mereka sampai titik darah penghabisan. Kenapa kita juga tidak bertekad bulat untuk menyerang mereka hingga mati syahid? 

Percayalah, sesungguhnya Allah SWT adalah penolong utama kalian. Dan sayalah orang pertama yang akan memenuhi seruan ini di hadapan kalian. Saya akan hadapi sendiri Raja Roderick yang sombong itu. Mudah-mudahan saya bisa membunuhnya. Namun, jika ada kesempatan, kalian boleh saja membunuhnya mendahului saya. Sebab dengan membunuh penguasa lalim itu, negeri ini dengan mudah kita kuasai. Saya yakin, para pasukannya akan ketakutan. Dengan demikian, negeri ini akan ada di bawah bendera Islam. Jika kalian bersabar terhadap kesulitan yang sedikit ini, maka kalian akan menikmati kemakmuran yang sangat menyenangkan (di surga) untuk selama-lamanya..”

Mendengar pasukan Thariq telah mendarat, Raja Roderick mempersiapkan 100.000 tentara dengan persenjataan lengkap. Ia memimpin langsung pasukannya itu. Musa bin Nusair mengirim bantuan kepada Thariq hanya dengan 5.000 orang. Sehingga total pasukan Thariq hanya 12.000 orang. 
Ahad, 28 Ramadhan 92 H/19 Juli 711 M, kedua pasukan bertemu dan bertempur di muara Sungai Barbate. Thariq bin Ziyad pun akhirnya berhasil membunuh Roderick dengan tangannya sendiri. Sevilla, Malaga, Almeria, Gastilla, Barcelona, Cordoba, Granada, Toledo dan Madrid pun tunduk di bawah Khilafah Umayyah. Spanyol pun takluk. Semua takluk tanpa perlawanan.



Pasukan Musa dan pasukan Thariq bertemu di Toledo. Keduanya bergabung untuk menaklukkan Ecija. Setelah itu mereka bergerak menuju wilayah Pyrenies, Lyon dan Tours, Perancis. Hanya dalam waktu 2 tahun, seluruh daratan Spanyol berhasil dikuasai. Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziyad berencana membawa pasukannya terus ke utara untuk menaklukkan seluruh Eropa. Namun, niat itu tidak terealisasi, karena Khalifah al-Walid bin Abdul Malik memanggil mereka kembali ke Damaskus. 

Setelah bertemu Khalifah, Thariq bin Ziyad ditakdirkan Allah tidak kembali ke Eropa. Ia sakit dan menghembuskan nafas terakhir. Namun, namanya telah dicatat sebagai putra asli Afrika Utara Muslim yang menaklukkan Eropa. Afrika Utara kini menjerit, menunggu lahirnya Thariq bin Ziyad kembali untuk membebaskan mereka dari belenggu penjajahan dan antek-anteknya.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Pengikut


 
Support : Creating Website | FUMI Template | FUMI Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. FUMI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by FUMI Template